Peringatan hari pahlawan beberapa waktu lalu memberi makna dalam mengenai semangat kepahlawanan masa kini. Tidak semata-mata menjadi abdi negara yang bersumpah setia sebagaimana termaktub dalam Panca Prasetya Korpri, tapi juga sudah saatnya kita berevolusi menjadi pribadi yang lebih baik  meskipun harus dimulai dari hal terkecil lebih dahulu.

Dengan tema “semangat kepahlawanan adalah jiwa ragaku”, pemerintah dalam hal ini berharap banyak ada perbaikan sikap dan tingkah laku (baca : mental) bangsa dalam rangka menuju masyarakat adil dan sejahtera dan pembangunan yang merata baik dari segi infrastruktur maupun karakternya.

Para pahlawan dahulu berjuang dan berkorban tanpa memikirkan imbalan tertentu kecuali kemerdekaan dan lepas dari cengkeraman penjajah, hendaknya semangat para pahlawan ini dapat dimaknai dan menjadi pemicu semangat generasi muda untuk bangkit dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan

Peringatan hari pahlawan 2015 difokuskan untuk membangun kesadaran dan ingatan kolektif seluruh bangsa Indonesia, sebagai respresentasi pengakuan dan penghormatan dari nilai perjuangan untuk di implementasikan dalam kehidupan bernegara pada waktu ini dan yang akan datang. Dengan begitu kita sudah merintis bangsa yang besar, bangsa yang berkarakter.

Semangat kepahlawanan harus diwarisi dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk meneruskan perjuangan, pengorbanan, dan pengabdian para pahlawan guna memperkuat pondasi pembangunan nasional dan membangun masa depan bangsa dan Negara yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Demikian pidato Presiden RI , Joko Widodo saat menjadi Inspektur Upacara (Irup) Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2015 di Tugu Pahlawan, Surabaya pada 10 Nopember 2015 lalu.

Beliau percaya bahwa nilai-nilai kepahlawanan seperti perjuangan, pengabdian dan pengorbanan tanpa pamrih untuk bangsa adalah nafas hidup Bangsa Indonesia yang kemudian akan memunculkan pahlawan-pahlawan baru yang berjuang untuk bangsa dan Negara di lapangan kehidupan masing-masing.

Saat ini, kata Presiden RI, Joko Widodo, Indonesia berada di awal perubahan. Perubahan ke arah penguatan pondasi pembangunan nasional. Perubahan agar pembangunan yang dijalankan membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Nilai kepahlawanan dapat menjadi energi dan semangat untuk dapat menyelesaikan semua tantangan yang dihadapi. Dalam hal ini pemerintah dan masyarakat bisa mengambil semangat pahlawan dalam membangun daerah. Perjuangan membutuhkan pengorbanan, begitu pula perjuangan dalam membangun daerah. (ci2: dari berbagai sumber)